Tari Tortor Batak Toba

 



Yoo Rekan Travelers...

Kembali bersama team VIP dan kali ini kita akan membahas sebuah kesenian yang berasal Sumatra Utara.

Kesenian ini bernama "Tari Tortor Batak Toba".

Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari provinsi Sumatra Utara yang meliputi daerah kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, dan Tapanuli Tengah.
Dan saat ini, tari tortor menjadi bagian penting dalam adat suku Batak Toba, baik dalam acara adat pernikahan ataupun pentas seni di seluruh Indonesia.

Tarian ini diperkirakan telah ada sejak zaman Batak purba.
Pada masa itu, Tarian Tortor dijadikan sebagai tari persembahan bagi roh leluhur.
Nama tari ini berasal dari kata tortor, yaitu bunyi hentakan kaki penari di lantai papan rumah adat Batak.

Ada pendapat dari seorang praktisi dan pecinta Tari Tortor, bernama Togarma Naibaho.
Beliau memberikan pendapat bahwa tujuan tarian ini dulunya adalah untuk upacara kematian, panen, penyembuhan, hiburan atau pesta muda-mudi.
Selain itu, sebelum melaksanakan tarian harus melalui ritual tertentu.

Hingga saat ini belum ada literatur ilmiah yang menjelaskan sejarah tari tor tor serta gondang sembilan yang mengiringinya.
Akan tetapi menurut Edi Setyawat, Guru Besar Tari dari Universitas Indonesia, telah ada catatan dari zaman kolonial yang mendeskripsikan perjalanan tarian tortor.

Meski berasal dari Batak, ternyata jika ditelusuri tarian ini mendapat pengaruh dari India, bahkan lebih jauh lagi tarian ini juga memiliki kaitan dengan budaya Babilonia.
Ada pendapat yang memperkirakan jika tari tor tor ada sejak abad ke-13 Masehi dan telah menjadi bagian dari kebudayaan Batak.
Pendapat ini disampaikan oleh mantan anggota anjungan Sumatera Utara periode 1973 hingga 2010, sekaligus pakar Tor Tor.

Perkembangan awal tarian ini dulunya hanya di kehidupan masyarakat Batak di kawasan Samosir, Toba dan sebagaian kawasan Humbang.
Dalam praktiknya, Tarian Tortor juga melibatkan beberapa patung batu yang telah dimasuki roh dan patung tersebut akan “Menari”.
Kemudian Tari Tortor mengalami transformasi seiring masuknya agama Kristen di kawasan Silindung.
Saat itu, budaya Tortor lebih dikenal sebagai kesenian nyanyian dan tari modern.

Tarian Tortor di Pahae dikenal dengan tarian gembira dan lagu berpantun yang disebut tumba atau pahae do mula ni tumba.
Dari sinilah Tari Tortor tidak lagi berkaitan dengan roh dan unsur gaib lain, akan tetapi menjadi perangkat kebudayaan yang melekat dalam kehidupan masyarakat Batak.

Setiap tarian, baik tarian tradisional dan modern selalu merupakan media untuk mengekspresikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai estetika seni yang indah.
Ekspresi itu dapat dilihat dari setiap gerak dan langgam tarian yang merupakan gambaran jiwa yang terkandung dalam tarian tersebut.

Gerak dan jiwa tarian bagaikan terurai melalui setiap gerakan dentuman langkah kaki dan gapaian tangan, jari jemari yang sangat sistematis dan harmonis sesuai dengan ajakan musik, gondang sabangunan yang mengiringi.
Keharmonisan suara gondang sabangunan dengan gerak dan jiwa pada Tari Tortor Batak merupakan gambaran simbolis tentang keharmonisan ucapan dan tindakan, perilaku dan perbuatan, yang menjadi dambaan setiap orang Batak.

Berikut gerakan Tari Tortor Batak : 
1. Pangurdot
    Pangurdot merupakan gerakan seluruh badan, di mana pusat daya gerakannya bertumbuh pada telapak 
    kaki dan tumit yang menopang seluruh gerakan berat badan sambil menggerakkan tubun ke atas dan ke 
    bawah.
    Ketika tubuh bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti irama gondang, pada saat yang sama unjung 
    telapak kaki juga bergerak perlahan ke kiri, kemudian ke kanan.
    Berat badan dengan poros perputaran tubuh tetap berada pada telapak kaki dan tumit. Semua
    pergerakan tubuh, tangan, dan jarinya disesuaikan dengan hentakan irama gondang yang mengiringinya.
2. Pangeal
    Pangeal adalah gerekan anggota tubuh yang dimulai dari pinggang, gonting, samping ke kepala, 
    simanjujung tetapi daya berat tubuh tetap disanggah pada tumpuan telapak kaki.
    Daya tarik Tortor Btak terletak pada pangeal ni gonting (gerakan pinggang yang gemulai) yang 
    menggerakkn tubuh dengan rotaso gerak pada pinggang, memutar ke kiri dan ke kanan.
    Gerakan tersebut diikuti anggota tubuh lain, seperti tangan, jemarinya dan kepala.
3. Pandenggal
    Pandenggal adalah gerakan gemulai anggota tubuh secara keseluruhan.
    Kelembutan dan gemulai gerakannya berada pada gerakan lengan, telapak tangan, dan jari tangan.
    Gerakan pendenggal memiliki rotasi, dimana Kedua telapak tangan yang terbuka di angkat ke atas 
    secara perlahan-lahan, lalu secara perlahan diturunkan ke bawah dengan menelungkupkan telapak 
    tangan yang terbuka tersebut, seolah-olah jatuh secara elatis menuju pinggang sebelah kiri dan ke kanan.
4. Siangkupna
    Siangkupna merupakan menggerakan bagian leher, di mana gerakannya seirama dengan gondang dan 
    urdot.
5. Hapunanna
    Hapunanna adalah ekspresi yang tampak dari wajah penortor penari, di mana dari wajah bisa diketahui 
    situasi kegembiraan atau duka cita.
    Ekspresi wajah penari harus seirama, maka Tortor bisa berkomunikasi kepada penonton yang hadir 
    menyaksikan.

Demikianlah sekilas mengenai kesenian Tari Tortor Batak Toba yang team VIP rangkum dari berbagai media.
Semoga bermanfaat untuk Rekan Travelers semua.

Kesenian Indonesia, Mahakarya Nan Adi Luhur.

Silahkan kunjungi website kami di www.vipvoucher.id


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona Pulau Padar

Pesona Gunung Papandayan

Gudeg Kuliner Legendaris Yogyakarta