Tambang Batubara Ombilin

 


Yoo Rekan Travelers...

Kembali bersama team VIP dan kali ini kita akan membahas sebuah tempat yang merupakan bekas tambang batubara, namun kini menjadi salah satu Situs Warisan Dunia kategori budaya oleh UNESCO.
Apakah Rekan Travelers ada yang tahu destinasi yang akan kita bahas kali ini ?

Jawabannya adalah "Tambang Batubara Ombilin".

Tambang Batu Bara Ombilin adalah bekas tambang batu bara di Kota Sawahlunto, tepatnya di lembah sempit di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Barat, Indonesia.
Letaknya sekitar 70 kilometer (43 mill) dari timur laut Kota Padang, ibu kota provinsi. Tambang ini dikenal sebagai situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara dan satu-satunya tambang batu bara bawah tanah di Indonesia.

Tambang ini dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk.
Batu bara di Sawahlunto ditemukan pertama kali pada pertengahan abad ke-19 oleh Willem Hendrik de Greve.

Sejak saat itu, eksploitasi batu bara dilakukan diiringi dengan pembangunan infrastruktur pendukung untuk kegiatan pertambangan. Penambangan batu bara secara signifikan mengubah lanskap Sawahlunto yang semula pedesaan menjadi situs industri.
Pada 6 Juli 2019, Situs Tambang Batu Bara Ombilin secara resmi dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa "UNESCO".

Dengan tambahan penghargaan dari UNESCO ini, maka ini melengkapi daftar sebelumnya, dimana Indonesia sudah memiliki empat warisan dunia kategori alam, yakni Taman Nasional Komodo (1991), Taman Nasional Lorentz (1999), Hutan Tropis Sumatera (2004), dan Taman Nasional Ujung Kulon (1991). Kemudian empat warisan dunia kategori budaya, yaitu Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran (1996), dan sistem Subak di Bali (2012).

Sedikit kisah seputar tambang ini, dimana awalnya Pemerintah Kolonial Belanda yang menemukan tambang ini dan membangun infrastruktur menggunakan tenaga kerja paksa dan buruh kontrak dari berbagai bangsa.

Lama kelamaan, daerah yang berada di Bukit Barisan ini kemudian tumbuh dan berkembang dan diresmikan menjadi kota berkembang pada tanggal 1 Desember 1888, yang hingga kini ditetapkan sebagai hari lahir kota ini.

Tambang ini sudah beberapa kali berganti pemilik, dimana awalnya dikuasai oleh Belanda, kemudia diserahkan ke Jepang hingga akhirnya ketika Indonesia merdeka, tambang ini menjadi milik Indonesia.
Karena kegiatan pertambangan sudah tidak beroperasi lagi, kini Kota Sawahlunto bertranformasi menjadi kota tua yang menawarkan wisata sejarah dengan berbagai bangunan era kolonial.

Wah, luar biasa sekali ya Nusantara kita ini.
Begitu banyak pengharagaan dunia yang didapat oleh Nusantara kita.
semoga kita sebagai penerus bangsa bisa menjaga dan melestarikan alam dan budaya kita ya.

Pariwisata Indonesia, Pesona tak Terbatas.

Kunjungi website kami di www.vipvoucher.id


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona Pulau Padar

Keindahan Air Terjun Sekumpul

Pesona Gunung Papandayan