Tari Saman, Keindahan Berbalut Filosofi.


 

Yoo Rekan Travelers...
Kembali bersama team VIP dan kali ini kita akan membahas sebuah kesenian tari dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
 
Dan tarian itu kita kenal dengan nama "Tari Saman"
 
Tarian adat asal NAD ini diciptakan oleh seorang ulama pada abad ke 14 Masehi, yakni Syekh Saman.
Tarian ini berasal dari suku Gayo yang biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat.
Syair dalam tari ini menggunakan bahasa daerah suku Gayo sendiri.
 
Pasa awal kemunculannya, tarian ini digunakan sebagai media dakwah kepada masyarakat setempat, dimana pada waktu itu, sebelum tarian dilakukan, para pemuka adat akan memberikan nasehat untuk para penonton sekaligus kepada para penarinya.
 
Masih pada awal perkembangannya, tarian ini merupakan tarian sakral, sehingga tidak bisa ditampilkan sembarangan.
Biasanya tarian ini ditampilkan ketika saat peringatan Maulid Nabi.
 
Dimasa sekarang ini, tarian Saman biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu kehormatan maupun ketika ada acara kebudayaan.
Salah satu keunikan tarian ini adalah tidak adanya alat musik pengiring.
Keindahan tarian berada pada iringan gerakan tangan, badan dan kepala semua penari.
Kekompakan sekaligus keindahan yang luar biasa, diiringi oleh syair dengan makna pentingnya tidak bersifat sombong terhadap orang lain, karena kesombongan hanya akan membawa akibat berupa penderitaan kepada diri sendiri.
 
Tari Saman sendiri dimainkan dengan penari ganjil tanpa ada batasan jumlah.
Masing masing penari memiliki fungsi dan perannya, yakni
1. Penangkat
    Ini merupakan inti dari tarian Saman, dan berfungsi sebagai penentu apakah tarian dilanjutkan atau 
    stop.
    Penangkat juga biasanya membawakan lagu Saman dan memberi kode kepada penari lain untuk 
    posisi bersamaan, yaitu apakah memberi salam guncang atau gerutup, kirep, lingang, atau surang 
    saring.
2. Pengapit
    Posisinya berdampingan dengan penangkat, ketika penangkat lupa lirik lagu atau kehabisan suara, 
    maka pengapit berperan menyambung menggantikannya.
3. Penyepit
    Berfungsi untuk menjepit barisan agar tidak lepas.
4. Penupang
    Berfungsi untuk menupang barisan. Penupang sebelah kiri dan mendorong ke kanan dan sebaliknya 
    untuk posisi penupang kanan akan mendorong kekiri.
    Hal ini dilakukan agar barisan tetap kokoh.
 
Tari Saman juga merupakan tarian penuh filosofi.
Berikut filosofi Tari Saman
1. Tari Saman asalah tari khusus laki laki, ini bermakna ada batasan yang jelas dalam pergaulan laki 
    laki dan perempuan.
    Laki laki menari, perempuan menyaksikan dan sebaliknya.
2. Gerakan menepuk dada bermakna bahwa lelaki harus menjadi ksatria dan pemberani serta kuat.
3. Dengan syair yang lembut dan penuh kasih sayang, diharapkan kita juga bisa menerapkan petuah 
    syair tersebut
4. Gerakan serentak dan berhimpitan bermakna bahwa untuk menjadi kuat, kita harus bersatu.
5. Dalam Tarian Saman ada seorang pemimpin yang disebut Penangkat, disini menggambarkan bahwa 
    semua harus taat kepada pemimpin jika ingin hidup selaras, indah dan damai. 
 
Wow, tak hanya indah namun Tarian Saman juga memiliki filosofi yang luar biasa.
Sungguh mahakarya yang tak ternilai.
 
Kesenian Indonesia, Mahakarya tak Ternilai.
 
Silahkan kunjungi website kami di www.vipvoucher.id 
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keindahan Air Terjun Sekumpul

Pesona Pulau Padar

Kisah Jembatan Ancol